CARA ORDER

Kirim SMS/WA ke :
08.999.000.717

KATEGORI
- Benih dan Bibit (11)
- Home Care (11)
- Kosmetik dan Perawatan Tubuh (54)
- Nutrisi Kesehatan (36)
- Perikanan (12)
- Pertanian (18)
- Pestisida Organik (8)
- Peternakan (10)
- Teknis Budidaya (39)
- Terapi Sehat NASA (11)

TEKNIS BUDIDAYA
PERTANIAN:
Anggur
Bawang Merah
Cabai Merah
Cengkeh
Coklat / Cacao
Durian
Gingseng
Jagung
Jarak
Jeruk
Kacang Panjang
Kacang Tanah
Karet
Kedelai
Kelapa
Kelapa Sawit
Kentang
Kopi
Kubis
Lada
Mangga
Melon
Nilam
Padi
Panili
Pepaya
Pisang
Rumput Laut
Semangka
Strowberry
Tebu
Tembakau
Terong
Tomat
PERIKANAN:
Bandeng
Lele
Udang
PETERNAKAN:
Ayam Pedaging
Sapi Potong
Anggur
Bawang Merah
Cabai Merah
Cengkeh
Coklat / Cacao
Durian
Gingseng
Jagung
Jarak
Jeruk
Kacang Panjang
Kacang Tanah
Karet
Kedelai
Kelapa
Kelapa Sawit
Kentang
Kopi
Kubis
Lada
Mangga
Melon
Nilam
Padi
Panili
Pepaya
Pisang
Rumput Laut
Semangka
Strowberry
Tebu
Tembakau
Terong
Tomat
PERIKANAN:
Bandeng
Lele
Udang
PETERNAKAN:
Ayam Pedaging
Sapi Potong

Label:
Teknis Budidaya
TEKNIS
BUDIDAYA AYAM POTONG
A. PENDAHULUAN
Ayam Pedaging (Broiler) adalah
ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu
relatif singkat (5-7 minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai
sumber protein hewani asal ternak. PT.
NATURAL NUSANTARA berupaya membantu
peningkatan produktivitas, kuantitas,
kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami (non-Kimia).
B. PEMILIHAN BIBIT
Bibit yang baik mempunyai ciri :
sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan
kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran
(anus) bersih.
C. KONDISI TEKNIS IDEAL
1.
|
Lokasi Kandang
Kandang ideal terletak di
daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi,
terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
|
||||||||||||
2.
|
Pergantian Udara dalam Kandang
Ayam bernapas membutuhkan
oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu
terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
|
||||||||||||
3.
|
Suhu Udara dalam Kandang
Suhu ideal kandang sesuai umur
adalah :
|
||||||||||||
4.
|
Kemudahan Mendapatkan Sarana Produksi
Lokasi kandang sebaiknya dekat
dengan poultry shop atau toko
sarana peternakan.
|
D. TATA LAKSANA PEMELIHARAAN
1.
|
Perkembangan
Tipe kandang ayam Broiler ada
dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai
kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan
alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan
kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih
mudah dibuat dan lebih murah.
Pada awal pemeliharaan,
kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang
diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas
tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia
adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat
meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi
pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan
mudah terserang penyakit.
|
|
2.
|
Pakan
Pakan merupakan 70% biaya
pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang
dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein,
lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan
sistem ad libitum (selalu
tersedia/tidak dibatasi).
Apabila menggunakan pakan dari
pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang
dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur
1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap
kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar
protein 20%. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya.
Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis
1-2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup
untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.
Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus
ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan
nutrisi lebih banyak dan lengkap.
Efisiensi pakan dinyatakan
dalam perhitungan FCR (Feed Convertion
Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan
dibagi total bobot ayam yang dipanen.
Contoh perhitungan :
Diketahui
ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan
3125 kg, maka FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen = 1000 x
2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR,
semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit
menghasilkan bobot badan yang tinggi). Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus
dapat menurunkan angka FCR tersebut.
|
|
3.
|
Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan
bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi
penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan
metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan
vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
|
|
4.
|
Teknis
Pemeliharaan
|
|
|
-
|
Minggu Pertama (hari ke-1-7)
Kutuk/DOC dipindahkan ke
indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis ± 1-2 cc/liter
air minum atau VITERNA Plus dengan
dosis ± 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang
selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr
atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal,
pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal
pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
|
|
-
|
Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen
Air minum sudah berupa air
dingin dengan penambahan POC NASA
dengan dosis 1-2 cc/liter air minum atau VITERNA
Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air
minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.
|
|
-
|
Minggu Kedua (hari ke 8 -14)
Pemeliharaan minggu kedua
masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan.
Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua
adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
|
|
-
|
Minggu Ketiga (hari ke 15-21)
Pemanas sudah dapat dimatikan
terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor
atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan
vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan
atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air
minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus
sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan
vaksin tersebut juga tetap ditambah POC
NASA atau VITERNA Plus dengan
dosis tetap.
|
|
-
|
Minggu Keempat (hari ke 22-28)
Pemanas sudah tidak diperlukan
lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari,
dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam.
Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan
pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap
ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap
penyakit.
|
|
-
|
Minggu Kelima (hari ke 29-35)
Pada minggu ini, yang perlu
diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang
dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas
lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per
ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan
sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8-2
kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
|
|
-
|
Minggu Keenam (hari ke-36-42)
Jika ingin diperpanjang untuk
mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai
kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik,
ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.
|
5.
|
Penyakit
Penyakit yang sering menyerang
ayam broiler yaitu :
|
|
|
-
|
Tetelo (Newcastle Disease/ND)
Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan
sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan
senang berkumpul pada tempat yang hangat.
Setelah 1-2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan
ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya
dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan
pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi
kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang
tetap kering.
|
|
-
|
Gumboro (Infectious Bursal
Disease/IBD)
Merupakan penyakit yang
menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan
hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar
dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu.
Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan,
air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat
menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
|
|
-
|
Penyakit Ngorok (Chronic
Respiratory Disease)
Merupakan infeksi saluran
pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma
gallisepticum. Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus
keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan
tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna
hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau
melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan
obat-obatan yang sesuai.
|
|
-
|
Berak Kapur (Pullorum)
Disebut penyakit berak kapur
karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran
berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan
oleh bakteri Salmonella pullorum.
Kematian dapat terjadi pada
hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat
memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan
dengan perbaikan sanitasi kandang.
|
|
Infeksi bibit penyakit mudah
menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal
tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta
cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah
suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis.
Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk
itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik.
Pemberian POC NASA yang mengandung
berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg,
Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan
pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging
dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan HORMONIK dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup
botol HORMONIK, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul
Asam Amino. Dapat juga menggunakan VITERNA
Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
|
|
|
a.
|
Mineral-mineral yang penting
untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan
lain-lain.
|
|
b.
|
Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine, Phenylalanine,
Threonine, Thryptophan, dan Valine
sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh.
|
|
c.
|
Vitamin-vitamin lengkap, yaitu
A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.
|
6.
|
Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Sanitasi kandang harus
dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian
kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya.
Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi
yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk
membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum
budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati
oleh perlakuan sebelumnya.
|
HARGA PRODUK NASA
|
|||
KODE
|
NAMA PRODUK
|
ISI
|
HARGA KONSUMEN
|
NASA
|
500 cc
|
Rp 40.000
|
|
HRN
|
100 cc
|
Rp 35.000
|
|
VTN
|
500 cc
|
Rp 50.000
|
|
PAYAMPTG
|
TOTAL 1 PAKET
|
ALL
|
Rp
125.000
|
Untuk
pembelian 1 PAKET
GRATIS
VCD BUDIDAYA
|
|||
ISI
dan JUMLAH PERITEM dapat disesuaikan dengan kebutuhan
|
CARA ORDER
SMS/WA ke 08.999.000.717 : Tuliskan (1) Nama, (2) Produk + Jumlah, (3) Kota Tujuan (4) Kode Pos.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar